Halaman

Rabu, 14 Maret 2018

Anak autis


Segala penyakit yang ada di dunia ini pasti ada obatnya. Hal ini tidak terkecuali penyakit autis pada anak. Pasti dalam benak Anda bertanya – Tanya autis bisa sembuh atau tidak. Autis bisa disembuhkan atau tidak.
Tidak ada seorang anakpun di dunia ini yang ingin terlahir dalam kondisi autis, ketika mereka harus menjalani takdir sebagai penyandang autis. Butuh perjuangan berat dan kondisi psikologis yang baik agar dapat menjalani hidup sebagaimana anak normal lainnya.
Jika setiap anak menikmati masa kecil yang indah dan menyenangkan serta disayang orang sekelilingnya, hal ini tidak berlaku bagi anak autis. Mereka tumbuh berbeda disbanding anak sebayanya. Selain tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan social tak jarang menerima perlakuan yang tidak menyenangkan.
Hal ini diperparah dengan paradigm lama yang mengatakan bahwa autis merupakan penyakit baku yang tidak dapat disembuhkan sehingga tidak ada lagi harapan untuk dapat hidup sebagai individu yang mandiri sebagaimana anak lainnya.
Terapi yang dilakukan sejak dini dan diet biomedik merupakan upaya yang dilakukan agar penyandang autis dapat sembuh dan hidup dengan mandiri. Dikatakannyaberdasarkan pengalaman anak – anak penyandang autis yang diterapi sejak dini banyak yang telah sembuh dan dapat berprestasi di bidang pendidikan bahkan ada yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ada juga seorang anak autis, sebut saja namanya Yanick, yang berhasil menamatkan pendidikannya di SMA Gracia Surabaya. Seorang anak yang agak mehong, masih suka ‘ngiler’ dan selalu menggunakan kacamata minus 14. Melalui perjuangan yang berat, dia mampu menyelesaikan pendidikan di sekolah normal dengan waktu normal,selama tiga tahun meski harus tersisih dari teman-temannya karena pribadinya yang unik.
Seorang Yanick adalah seorang anak yang suka menyendiri, terkucil dari pergaulan dengan teman- temannya, masih suka ‘ ngiler’ dan menjadi bahan cemoohan di antara teman-teman pergaulannya.
Disisi lain, ada juga seorang anak penyandang autis yang memiliki tingkat spectrum tinggi, sudah diobati kemana-mana belum juga menampakkan gejala kesembuhan dan bahkan putus sekolah. Mengapa terjadi dua sisi yang berbeda ? Tergantung darimana sudut pandang yang kita lihat. Jika kita melihat bahwa ana adalah anugerah, tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, dan kita sebagai orangtua, terutama ibu, ibu, dan ibu harus selalul yakin dengan ksembuhan anaknya. Pasti dan pasti akan memberi kesembuhan buat anaknya. Bukankah perkataan ibu adalah doa bagi anaknya?
Pesan yang dapat diambil dari kisah kedua anak diatas adalah bahwa Tuhan tidak akan menciptakan penyakit tanpa ada obatnya. Dengan fakta ini saya berharap tidak ada orang tua yang kurang memperhatikan anak karena mereka mengalami autism. Anak adalah anugerah terindah dari Tuhan, jagalah anakmu karena anak adalah darah daging Anda sendiri